Top Social

Lita Bercerita

Image Slider

Selasa, 09 April 2019

Belanja Makin Hemat dengan Giant Harga Teman

Asri Welas sedang memandu Peluncuran Harga Teman Giant

Halo semua... Senang sekali pada tanggal 4 April 2019 lalu saya mengikuti Peluncuran Harga Teman Giant: Belanja Tanpa Khawatir di Giant BSD, Tangerang Selatan bersama TUM Bloggers Meet Up. Sebagai pelanggan setia Giant Ekstra dan Giant Ekspres, tentunya saya sangat menanti-nanti program Harga Teman diluncurkan kembali.

Setelah sukses dengan Program Harga Teman pada bulan Agustus 2018, di Peluncuran Harga Teman kali ini ada lebih dari 300 produk favorit pelanggan yang masuk dalam daftar produk Harga Teman. Acara yang dipandu oleh Asri Welas berlangsung atraktif dan pastinya berkesan untuk semua Teman Setia Giant serta seluruh teman-teman media.

Karlina Elisabet Wirian (Perwakilan Management Giant) menjelaskan Program Harga Teman

Hadir bersama kami, Karlina Elisabet Wirian selaku Perwakilan Management Giant. Beliau menuturkan tentang Program Harga Teman kali ini, "Kami selalu mendengarkan kebutuhan pelanggan yang menginginkan harga lebih murah untuk produk favoritnya. Untuk itu kami merespon kebutuhan tersebut melalui HARGA TEMAN yang bukanlah program promosi, karena kami benar-benar menurunkan harga dari produk-produk favorit pelanggan, sehingga harga produk HARGA TEMAN tidak mungkin naik, bahkan produk yang termasuk HARGA TEMAN bisa lebih murah jika ada promo. Hal ini berbeda dengan program promosi yang biasanya memiliki persyaratan tertentu, terbatas waktu dan kualitas, di Giant pelanggan bisa belanja nyaman dan menyenangkan tanpa mengkhawatirkan hal-hal tersebut. Kami juga melakukan update produk favorit pelanggan setiap 3 bulan sekali ke dalam program HARGA TEMAN, dan pada periode kali ini pelanggan berkesempatan mendapatkan harga hemat hingga 32%".

Tuh kan, dari penuturan Ibu Karlina saja sudah terbayang kalau semua pelanggan setia Giant bisa belanja jauh lebih hemat. Dijamin belanja tanpa khawatir dengan Harga Teman Giant. Nggak pake syarat-syarat atau ketentuan khusus, hanya di Harga Teman Giant semua pelanggan bisa belanja hemat tanpa khawatir ketinggalan waktu promosi. Mama-mama pasti senang kan...

Berbeda dengan periode sebelumnya, kali ini pelanggan juga dapat mengecek aneka produk yang termasuk HARGA TEMAN pada e-mailer, hanya dengan melakukan scan QR code yang tertera pada mailer Giant, sehingga pelanggan mendapatkan informasi program HARGA TEMAN dengan sangat mudah. Menarik, bukan?

Cara mengakses Harga Teman dari QR Code


Program HARGA TEMAN terbaru berlaku mulai tanggal 28 Maret 2019 dan menawarkan penurunan harga yang signifikan untuk produk-produk favorit pelanggan, seperti:


Produk Bumbu Masakan, hemat hingga 18%
Royco Bumbu pelezat rasa ayam 6x9G, dari harga Rp 3.400 menjadi Rp 2.800
Ajinomoto Sajiku Tepung Bumbu Serbaguna 250G, dari harga Rp6.400
menjadi Rp 5.600


Produk Makanan Minuman, hemat hingga 23%
Poci Teh Celup Vanila 25x2G, dari harga Rp 6.600 menjadi Rp 5.100
Tong Tji Teh Celup Jasmine 25's, dari harga Rp 11.500 menjadi Rp 9.200


Produk Makanan Beku, hemat hingga 18%
Golden Farm Shoestring 500G, dari harga Rp 25.500 menjadi Rp 22.800
Seafoodking Frozen Salmon Ball 1 KG, dari harga Rp 83.500 menjadi Rp
74.500



Produk Perawatan Tubuh, hemat hingga 32%
Close up Menthol Chill 65G dari harga Rp 9.500 menjadi Rp 6.500
Biore body Foam Lively Refresh 450ML, dari harga Rp 27.500 menjadi Rp
21.900



Produk Pembersih Rumah dan Laundry, hemat hingga 17%
Super Pell Fresh Apple 780ML, dari harga Rp 13.500 menjadi Rp 11.200
Rinso Anti Noda Detergent Cair Reffil 800ML, dari harga Rp 20.600 menjadi
Rp 19.200


Produk Sambal/Saus, hemat hingga 13%
ABC Saus Tomat 275 ML, dari harga Rp 9.500 menjadi Rp 8.300
Indofood Sambal Extra Pedas 135ML, dari harga Rp 6.500 menjadi Rp 5.400

Giant juga menyediakan tanda khusus pada rak display agar pelanggan dapat mudah menemukan produk-produk HARGA TEMAN. Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk-produk yang termasuk dalam HARGA TEMAN, pelanggan dapat mengunjungi website www.giant.co.id/hargateman dan juga e-mailer Giant. Yuk mama, segera belanja tanpa khawatir di Giant terdekat!


Senin, 13 Agustus 2018

Kelola Uang Dengan Bijak Untuk Womenpreneur Bersama Ibu Berbagi Bijak



Saat masih bekerja aktif, dapat gaji bulanan itu adalah momen dimana saya harus menghitung jumlah simpanan dan pengeluaran. Setelah berumahtangga dan dikaruniai seorang anak, saya memilih untuk tidak bekerja aktif. Apa yang saya lakukan? Saya kembali menjalani hobi lama saya yang menghasilkan, yaitu menyanyi.

Menjadi seorang ibu satu anak sekaligus pekerja lepas (freelancer), membuat saya tertantang mengelola keuangan yang sumbernya tunggal (penghasilan suami). Uang honor yang saya hasilkan kadang ada-kadang tidak ada, mengalami pasang-surut, tergantung momen dan tawaran menyanyi. Biasanya, uang honor digunakan untuk pengembangan diri (self development) dan mengajak si kecil jalan-jajan.

Bertepatan dengan kondisi dimana saya "nekad" mengambil jenjang professional diploma montessori di salah satu lembaga pendidikan guru montessori, saya mendapat kesempatan dari The Urban Mama untuk belajar (kembali) mengelola keuangan bersama VISA dan #IbuBerbagiBijak.



Rabu, 8 Agustus 2018, bertempat di Gedung Nyi Ageng Serang, saya mengajak si kecil Hasna untuk mengikuti Workshop #IbuBerbagiBijak: "Bijak Kelola Keuangan, Kunci Keluarga dan Masa Depan Sejahtera" bersama Prita Ghozie (Financial Educator) dan Jenahara Nasution (Womenpreneur). Dihadiri pula oleh Ibu-Ibu Dharma Wanita Pemprov DKI Jakarta dan Blogger dari berbagai komunitas.


Perempuan dan Literasi Keuangan



Tahun kedua VISA Indonesia mengadakan program program literasi keuangan bertajuk #IbuBerbagiBijak bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia.

Menurut data OJK 2018, tingkat literasi keuangan perempuan hanya 25% dibanding pria 33%. Pada kenyataannya 75% pengelolaan keuangan rumah tangga berada di tangan perempuan.

Literasi keuangan tentu penting, sebab dalam era financial inclusion (keuangan inklusif) merupakan suatu gerakan untuk membuka akses layanan perbankan yang seluas-luasnya bagi masyarakat. Masih ada lho yang sampai saat ini belum memanfaatkan jasa layanan perbankan. Sekarang adalah era dimana satu kartu tap cash bisa berguna untuk berbagai fungsi, selain untuk membeli kopi di kafe kesayangan, bisa untuk bayar tiket nonton, makan di restoran, bayar transportasi umum. Selain debit card dan credit card yang dimiliki, faktanya masih banyak yang belum benar-benar bijak cara menggunakan dan mengelolanya.

Kali ini, VISA dan #IbuBerbagiBijak bersama Prita Ghozie akan memaparkan cara Bijak Kelola Keuangan.



Masih sangat lekat dalam ingatan dan reminder dari Prita Ghozie tentang step by step menuju keuangan ideal:

1. Financial checkup

Ayo cek kembali pemasukan dan pengeluaran rutin apakah keuangan kita sehat atau tidak? Tanya pada diri sendiri,

📝Apakah punya utang?
📝Apakah biaya hidup lebih rendah dari pemasukan?
📝Apakah punya dana darurat?
📝Apakah punya tabungan?

Pentingnya untuk bertanya pada diri sendiri dan tentu saja bahan refleksi pengalaman mengelola keuangan saya sejauh ini sudah tidak ada pengeluaran online shop. Bagi saya pribadi, online shop terkadang menjadi "racun keuangan" yang tentu saja menghambat impian utama saya dan keluarga untuk segera terwujud. Sebab ingat secara realistis, disamping biaya hidup bulanan, ada KPR dan biaya studi profesional yang sedang saya jalani di sebuah institusi pendidikan anak usia dini. Ada upaya untuk memenuhi kebutuhan tugas studi sekaligus biaya transportasi rutin (meskipun selalu merasa terengah-engah sendiri seolah nggak pernah ada rasa aman; mungkin karena sudah jadi ibu-ibu ya jadi rentan terdistraksi). Pada dasarnya kembali diingatkan bahwa saya masih harus banyak belajar mengelola risiko (nggak terlalu nekad).

2. Mengelola arus kas

Pembagian jumlah penghasilan yang didapat dari hasil bekerja atau usaha idealnya memenuhi standar perhitungan:

5% persen zakat
10% assurance (dana darurat dan asuransi)
30% biaya hidup
30% cicilan atau pinjaman
15% investasi
10% gaya hidup

Sudahkah sesuai dengan perhitungan diatas?

3. Merencanakan keuangan

Menjelang Idul Adha biasanya ada dana yang dialokasikan untuk membeli hewan kurban. Rencana merayakan Idul Adha dengan berkurban tentu saja bukan berasal dari penghasilan rutin bulanan, melainkan dari THR yang didapat 1 tahun sekali. Secara sederhana, merencanakan keuangan keluarga wajib memperhatikan momen dan tentu saja impian serta tujuan keuangan dari masing-masing anggota keluarga ya.

3 Cara Menambah Penghasilan Rumah Tangga

Masih bingung mau dapat uang tambahan tapi nggak tahu caranya? Prita Ghozie memberikan 3 Cara Menambah Penghasilan Rumah Tangga:

1. Bekerja secara aktif
2. Menjadi investor
3. Menjadi womenpreneur

Di zaman perempuan bisa berdaya dari rumah, tentu saja banyak kekhawatiran mengenai ketidakstabilan yang akan dihadapi. Sepertinya seru ya bisa berdaya dan berkarya dari rumah, pastinya sambil menambah penghasilan rutin dari usaha di rumah. Selain memiliki banyak kelebihan, usaha yang berasal dari rumah pun memiliki tantangan tersendiri. Mari merefleksikan kembali tentang keinginan menjadi womenpreneur. Tantangan memulai usaha bagi womenpreneur diantaranya:

✅Mau usaha apa?
✅Apa hobi atau kesukaan?
✅Apakah ada pasar untuk hasil dari hobi?
✅Apa jam kerja yang disukai?

Kamu sudah tahu jawabannya? Kalau sudah tahu, take action, wujudkan impian menjadi womenpreneur. 💪


Tips Mengelola Keuangan Pebisnis

Kalau impian menjadi womenpreneur sudah terwujud, langkah selanjutnya kembali pada pengelolaan keuangan yang berlaku untuk semua pebisnis. Prita Ghozie menerangkan tentang 5 tips mengelola keuangan pebisnis:

1. Punya rencana pengeluaran
2. NO utang konsumtif, it's a BIG NO for every business women
3. Setiap ada keuntungan langsung tabung dan investasikan
4. Miliki dana darurat
5. Miliki asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.



Terkesan mudah ya, namun praktiknya penuh sekali dengan tantangan.

Setelah mendapat arahan bagaimana cara mengelola keuangan bagi para ibu yang ingin berbisnis, Jenahara Nasution berbagi kisah womenpreneur ups and downs. Ibu dari 3 anak ini merupakan pebisnis moslem wear (hijab) dan masih digelutinya hingga kini.



Tips penting dari Jenahara Nasution, kita harus punya GOAL tentang motivasi dan tujuan spesifik hidup dengan melakukan sesuatu diluar kebiasaan. Daaan yang super penting, support system dari suami adalah hal paling utama, dukungan keluarga sangat berharga dalam perjalanan sukses bisnisnya.

"Cintai proses yang bisa menjadikan hidup kita lebih grateful." - Jenahara Nasution

Saya sangat berterimakasih kepada The Urban Mama Bloggers Meet Up dan Ibu Berbagi Bijak yang telah mengajak saya dan semua ibu untuk lebih baik lagi mengelola keuangan keluarga sebagai kunci dan masa depan kesejahteraan keluarga Indonesia. Semoga catatan saya bermanfaat. ❤
Jumat, 29 Juni 2018

Tools Wajib Saat Ibu Kembali Ke Sekolah


Saya punya satu kesenangan, yaitu belajar. Hal itu membuat anak saya mau belajar sendiri tanpa harus saya suruh. Mungkin karena sering melihat saya membaca buku dan menulis di buku tulis membuat anak saya terpengaruh ingin melakukan hal yang sama.

Dari kesenangan saya pula, saya bisa lanjut sekolah lagi. Sudah ibu-ibu kok masih sekolah? Eits, sekolah tidak mengenal kata usia atau tua. Saya menjadi semakin terlihat muda ketika harus pergi ke kampus. Hehehe...

Memangnya saya sekolah apa sih? Saya aslinya berlatar belakang manajemen, pernah bekerja di bidang manajemen operasional. Namun setelah saya dikaruniai anak, saya memutuskan untuk mendidik anak sendiri di rumah. Metode homeschooling usia dini dengan penuh keyakinan saya terapkan di rumah. Saya memilih metode belajar konkret untuk anak, yaitu metode montessori. Sebelum mengambil kuliah professional diploma in early years, saya sudah pernah mengikuti kelas workshop montessori at home dan school leadership programme. Luar biasa hasilnya, saya justru semakin penasaran lanjut ke tingkat yang lebih tinggi untuk memperdalam metode montessori serta pendidikan anak usia dini secara detail.


Jatuh Cinta Dengan iOS

Alhamdulillah, ada dana untuk melanjutkan kelas professional diploma. Apalagi kalau bukan demi kelancaran homeschooling anak. Berasa keren aja gitu ibu kandungnya punya gelar diploma guru montessori.

Gimana sih cara belajarnya, kan ribet udah punya anak, belum urusan memenuhi kebutuhan harian suami dan anak, tanpa pernah menggunakan jasa asisten rumah tangga? Jawabannya, saya selalu cari cara. Tools yang saya miliki sejak bekerja hingga kini sudah 5 tahun saya gunakan secara aktif untuk menyelesaikan aneka project adalah, iPad mini. Senang banget karena iPad mini wifi + cellular generasi pertama ini saya beli dari penghasilan sendiri tahun 2013.

Setelah menggunakan iPad mini ternyata saya masih perlu tools penunjang yang tentunya terintegrasi dengan iOS. Jujur, saya jatuh cinta dengan iOS system. Saya punya wish list ingin membeli iPhone 6 untuk menunjang aktivitas bekerja dan belajar saya selama proses menyelesaikan program diploma montessori. Oh iya, saya juga sangat mengandalkan aplikasi bawaan iOS, yaitu iBooks. Saya bisa menyimpan materi belajar dalam bentuk .pdf dengan jumlah tak terhingga. Jika tiba-tiba saya butuh membuka data materi pembelajaran, iBooks sangat membantu saya.

Setelah sekian bulan kelas berjalan, ada satu bagian penting yang harus selalu saya lakukan dalam membuat Task & Analysis, yaitu memotret proses demi proses kegiatan montessori. Biasanya saya menggunakan smartphone andalan saya. Namun kualitas photo kurang jernih. Konon yang saya tahu dari para pengguna iPhone, fitur kamera iPhone sangat jernih dan stabil. Saya jadi semakin penasaran dong dengan iPhone 6 yang harganya sudah sangat terjangkau.


Dengan iPrice, Bisa Pilih iPhone Sesuai Budget

Berhubung dana yang ada difokuskan untuk kesejahteraan saya menyelesaikan pendidikan, saya wajib menjadi seorang yang bijaksana mengatur dana konsumtif. Kebetulan sekali, iPrice hadir untuk mempermudah para penggemar belanja online. Selain memudahkan, iPrice memberi banyak pilihan produk sesuai kebutuhan dan budget yang kita punya lho.

Pas banget nih, harga iPhone 6 dengan kapasitas 16 GB harganya dibawah 2 juta. Saya tung-hitung dan compare harga dengan kapasitas serupa, nemu yang paling murah di angka 1.7 juta. Okay, masuk wishlist nih untuk prioritas fitur kamera dengan sistem operasi iOS. Sebab selama saya menempuh pendidikan professional diploma akan banyak praktik pemotretan presentasi montessori work sebagai bahan visual dari bagian Activity Task & Analysis. Happy learning!



Minggu, 24 Juni 2018

Professional Diploma: Transisi Mami Kuliah Lagi

Assalamu'alaikum...

Halo teman pembaca litahap.com, sebelum bercerita, mohon maaf lahir batin ya...

Ramadhan telah berlalu, Idul Fitri sudah 1 minggu berlalu, namun tugas domestik tak kan pernah berlalu.

Sedikit curhat, mohon maaf jika saya akhir-akhir ini kurang update berbagi cerita disebabkan dengan kesibukan baru saya sebagai pelajar Professional Diploma di Montessori Haus Asia. Saya amat sangat sedang sibuk dengan tugas-tugas montessori diploma.

Tugasnya berat ya? Oh tentu tidak, karena ilmunya sangat bisa diaplikasikan untuk Hasna menjalani homeschool dengan menggunakan metode montessori. Saya sangat cinta dengan metode ini dan impian tertinggi saya sejak 2016 alhamdulillah terwujud, mengambil jenjang pendidikan Professional Diploma in Early Years. Montessori diploma ini merupakan impian saya sebagai ibu satu anak untuk terus belajar tumbuh dan berkembang memahami anak lebih dalam, dengan cara yang menurut pandangan pribadi lebih detail dan tentu saja lebih baik.

Professional Diploma seperti sebuah transisi saya sebelum melanjutkan kuliah lagi tahun depan. Membiasakan diri dengan banyak tugas, menulis essai, membuat task & analysis sebagai montessori directress membuat saya lebih memahami kembali bahwa fitrah saya sebagai perempuan, istri, juga ibu adalah mau terus belajar. Bagi saya, merupakan suatu kebahagiaan khusus telah diberi kesempatan untuk melanjutkan pendidikan lagi dan lagi. Hal yang patut disyukuri sekaligus otomatis menjadi role model bagi anak karena ia selalu melihat maminya belajar setiap hari. Segala yang dipelajari maminya saat ini bertujuan untuk observasi perkembangan Hasna di 7 tahun pertama.

Perjalanan belajar masih panjang. Tugas Diploma masih megantre. Homeschooling Hasna masih terus berjalan. Semoga cerita saya memberi inspirasi. Selamat belajar dan berkarya. ❤

Wassalamu'alaikum...


Professional Diploma in Early Years Montessori by Montessori Haus Asia

Rabu, 06 Juni 2018

Johnson's Sentuhan Cinta: Manfaat Stimulasi Pijat Bayi Untuk Tumbuh-Kembang Bayi Selanjutnya

Apakah semua ibu tahu bahwa memijat bayi oleh ibunya sendiri mampu meningkatkan bonding sekaligus merawat dan menjaga kesehatan bayi?

Mungkin jawaban mayoritas ibu adalah tahu manfaat pijat bayi namun masih khawatir atau takut menyentuh bayinya yang baru lahir. Rasa khawatir dan tidak percaya diri biasanya membuat ibu lebih mempercayakan untuk memandikan dan memijat bayi baru lahir kepada ahlinya atau yang sudah terbiasa pijat bayi dan memandikan bayi baru lahir. Jujur, saya baru berani dan pede memandikan bayi sendiri saat usia bayi 5 hari. Saya memandikan baby Hasna dengan cara yang menurut saya nyaman dan aman. Terlebih pijat bayi untuk Hasna, saya lakukan sendiri dengan tutorial dari VCD Johnson's Gift Pack. Pijat bayi yang rutin dilakukan oleh ibu, mampu merawat dan menjaga kesehatan fisik bayi sekaligus upaya stimulasi multisensori sedini mungkin.

Dari setiap sentuhan yang diberikan ibu kepada bayi membuat bayi merasa nyaman. Bayi merasa selalu dicintai melalui sentuhan demi sentuhan ibunya.

Johnson's Sentuhan Cinta


Saya, ibu dengan satu anak, baru memahami dengan benar arti penting dari Sentuhan Cinta. Begitu banyak manfaat yang akan didapat dari kegiatan rutin bersama bayi. Kesemuanya itu bisa banget dilakukan di rumah lho. Selain ibu, ayah juga sangat dibolehkan untuk melakukan rutinitas bersama bayi saat libur bekerja. Yuk simak pemaparan saya tentang "Manfaat Pijat Bayi Bagi Perkembangan Si Kecil", bersama The Urban Mama, Johnson's Baby, dan narasumber dr. Matahari Harumdini, Sp.A., dari RS Islam Jakarta Cempaka Putih.


dr. Matahari Harumdini, Sp.A.


Pentingnya Stimulasi Harian Untuk Tumbuh Kembang Bayi Selanjutnya (Stimulasi Pijat Bayi)

Pentingnya masa neonatal (bayi baru lahir), yaitu 28 hari atau 1 bulan pertama untuk merawatnya dengan cara yang tepat.


Masa Neonatal yang Penting

Neonatus berasal dari bahasa Latin, Neo (baru) dan Natus/Natal (lahir). Masa neonatal sangat rentan, terutama diawal masa kehidupan bayi.

Kekhasan bayi baru lahir:
1. Kulit Belum Berkembang: rawan terjadi gangguan dan infeksi.
2. Daya Tahan Tubuh Masih Lemah: mudah terserang penyakit.
3. Pencernaan Masih Belum Berkembang: asupan nutrisi harus tepat (ASI).

Kulit bayi baru lahir masih sangat tipis sehingga mudah mengalami kedinginan dan kekeringan. Kekebalan tubuh bayi pun belum sempurna. Antibodi (zat kekebalan) pada tubuhnya belum sempurna. Nutrisi yang paling sesuai untuk bayi baru lahir adalah ASI. Sebab ASI mengandung antibodi.

Sejak dilahirkan, bayi belajar melalui panca indranya setiap hari. Apabila tumbuh-kembang bayi terganggu, maka dapat berpengaruh buruk pada kehidupan selanjutnya (kecerdasan, emosi, fisik, mental).

Perlu penanganan khusus dan perlu stimulasi sehari-hari yang rutin dalam merawatnya.


Cara Terbaik Perawatan Masa Neonatal

Penuhi kebutuhan bayi:

1. Kebutuhan Fisik: nutrisi, higienis, perawatan fisik (kulit, rambut), dan stimulasi fisik.
2. Kebutuhan Mental/Emosional: melalui multi sensori dan kasih sayang.
3. Kebutuhan Spiritual: agama dan etika.

Tujuan Stimulasi dini:
1. Cikal bakal proses pembelajaran
2. Pendidikan dan pelatihan
3. Mengoptimalkan tumbuh kembang dan kesehatan yang baik


Stimulasi Panca Indra Sejak dini dan manfaatnya

1. Bonding
Dari sejak bayi dilahirkan, ia akan menggunakan indranya untuk melanjutkan bonding yang dimulai dari kandungan

2. Perkembangan Fisik
Saat indra penglihatan bayi berkembang, ia akan belajar mengenai koordinasi mata-tangan termasuk memegang dan meraih objek.


Stimulasi: Apa? dan Kapan?

Stimulasi = Multisensori
1. Penglihatan
2. Penciuman
3. Perabaan
4. Pendengaran
5. Pengecap
6. Keseimbangan

Kapan = Setiap saat
1. Mandi
2. Makan
3. Main
4. Persiapan tidur
5. Sentuhan/Stimulasi Pijatan


Bath Time

Penelitian ilmiah membuktikan bahwa rutinitas mandi yang dilakukan secara stimulasi multi sensori, memberikan manfaat berupa:

1. Berkurangnya tangisan dan stress bayi
2. Pertambahan berat badan
3. Terbentuknya kemampuan komunikasi bayi
4. Memperbaiki kuantitas dan kualitas tidur.


Infant Massage (Stimulasi Pijat Bayi)

Manfaat Fisik

1. Membantu pengaturan sistem pencernaan dan penyerapan
2. Membantu melancarkan sistem peredaran darah
3. Membantu melancarkan sistem sirkulasi/pernapasan
4.  Membantu meningkatkan berat badan, artinya bayi tumbuh sehat
5. Membantu meningkatkan sistem imunitas sehingga bayi semakin sehat
6. Meningkatkan kualitas tidur dan memperlama masa tidur. Bayi tidur lelap dan lama hingga nantinya membantu perkembangan memori.

Manfaat Emosional

1. Membuat ikatan/bonding dengan ibu/orangtua
2. Lebih mudah bersosialisasi, contohnya:
Berupaya menjangkau, tersenyum, dan kontak mata.
3. Membantu meredakan ketidaknyamanan (kolik, tumbuh gigi)
4. Menurunkan produksi hormon stressor yang membuat bayi riang
5. Mengurangi rewel
6. Membantu bayi untuk berlatih relaksasi yang membuat bayi riang

Begitu lahir, bayi belajar dari lingkungan melalui indra sensorinya.

Bayi yang sednag menikmati nyamannya sentuhan cinta ibu


Teknik Pijat Bayi

Memijat bayi itu ada caranya. Sebab setiap sentuhan cinta ibu melalui pijatan memiliki tujuan penting, yaitu melanjutkan bonding yang sudah terjadi sejak bayi masih di dalam kandungan dan perkembangan fisik bayi yang sehat.

Jenis pijatan yang bisa dilakukan ibu untuk bayi:

1. Pijatan wajah
2. Pijatan dada
3. Pijatan perut
4. Pijatan tangan
5. Pijatan kaki
6. Pijatan punggung

Belajar langsung teknik pijat bayi


Program Johnson's Sentuhan Cinta

Sumber Photo: Instagram @johnsonsbaby_id

Johnson's sebagai salah satu perusahaan produk bayi terkemuka yang berfokus terhadap perkembangan holistik anak, meluncurkan inisiatif terbarunya, "Sentuhan Cinta". Program ini mendorong ibu Indonesia untuk mendukung pentingnya sentuhan cinta ibu untuk kesehatan dan perkembangan bayi. Sentuhan Cinta bertujuan untuk memberikan bayi di seluruh Indonesia kesempatan yang sama untuk hidup agar mereka dapat tumbuh, berkembang, dan menggapai impian mereka. Dalam menjalankan inisiatif tersebut, Johnson's bekerjasama dengan Save The Children, Alfamart, dan Tokopedia.

The Urban Mama berpartisipasi untuk tumbuh-kembang dan mendukung harapan ibu untuk menggapai impian si kecil kelak melalui Kampanye Program Johnson's Sentuhan Cinta. ❤
Jumat, 18 Mei 2018

Kebiasaan Menulis Mampu Meningkatkan Kompetensi Anak Indonesia


Kompetensi anak Indonesa berada dalam masa kritis. Pendidikan di Indonesia tentu saja semakin baik, namun belum ideal.

Proses UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) bagi sebagian besar siswa justru mengalami kesulitan, dengan alasan sulit menyelesaikan soal-soal.

Berdasarkan riset PISA (Programme for International Student Assessment), Indonesia berada pada peringkat 60 dari 72 negara. Malaysia berada di 40 besar. Cambodia masih berada diatas Indonesia. Hasil riset yang mengkhawatirkan bukan?

Kebiasaan menulis menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Muhajir Effendy, menyebutkan bahwa kemampuan anak TK bahkan mahasiswa, tingkat kesulitan masih bermasalah dalam penulisan menggunakan kaidah EYD.


Kemampuan Menulis Analitis

Pemahaman anak dalam mengekspresikan ide (argumentasi) melalui tulisan masih rendah. Tentu penyebabnya dari banyak faktor. Kompetensi guru mempengaruhi kompetensi siswa. Hasil studi kompetensi guru menyebut kondisi guru masih kesulitan dalam menulis rencana pendidikan. Kebanyakan yang sudah ada dalam kurikulum di-copy-paste. Hal itu pula yang menyebabkan kompetensi menulis masih rendah.

Kecerdasan menulis mampu menumbuhkan karakter anak. Sebab tanggung jawab pendidikan ada di tangan orangtua. Bagi sebagian ibu bekerja, penting sekali membangun kemitraan dengan asisten rumah tangga. Tugas pendidikan anak bukan tugas orangtua saja, namun tugas bersama.

Saat awal terbentuknya kebiasaan menulis tangan, biasanya anak mulai mencoba menulis apa saja. Itu artinya, anak sedang mencoba mengkonstruksi apa yang ada dalam pikirannya. Proses menulis dimulai sejak usia dini, sering disebut keterampilan pra-menulis. Stimulasi sensori motor berperan untuk melatih keterampilan menulis, sehingga secara bertahap kemampuan menulis analitis dapat dipraktikkan dalam kebiasaan menulis secara rutin.


Ayo Menulis Bersama SiDU!

Bahagia sekali saya bersama The Urban Mama hadir untuk mendukung gerakan nasional “Ayo Menulis Bersama SiDU!”. Rangkaian gelar wicara (talk show) bertajuk “Membangun Generasi Cerdas Indonesia Melalui Kebiasaan Menulis” ini banyak membahas lebih dalam mengenai pentingnya menulis untuk meningkatkan kompetensi anak, serta peran orang tua dan guru untuk menumbuhkan kebiasaan tersebut.


Acara ini berlangsung pada tanggal 8 Mei 2018 di The Icon, Morrissey Hotel Jakarta. Beberapa narasumber yang hadir mendukung gerakan nasional, yaitu Nurman Siagian (Pakar Edukasi Anak), Melly Kiong (Praktisi Mindful Parenting dan Penulis beberapa buku parenting best seller), Fayanna Ailisha (Penulis Cilik yang telah mempublikasikan lebih dari 40 buku di usia 13 tahun), dan Martin Jimi (Consumer Domestic Business Head SiDU).


Sinar Dunia (SiDU), Sahabat Menulis Anak Indonesia

Semua tentu sudah kenal dengan brand buku tulis ternama Sinar Dunia (SiDU) kan? Sejak taman kanak-kanak, hingga kini sudah dikaruniai satu anak, buku tulis dan buku gambar Sinar Dunia telah menjadi bagian dari proses belajar menulis. Saya dan anak balita masih mengandalkan buku tulis dan buku gambar Sinar Dunia. Kualitas kertasnya top, dan yang pasti mudah ditemui di toko buku mana pun dengan harga yang terjangkau.

Sinar Dunia (SiDU), salah satu produk buku tulis Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas, menggagas sebuah gerakan nasional “Ayo Menulis Bersama SiDU!”. Gerakan tersebut bertujuan meningkatkan kompetensi dan keterampilan anak melalui kebiasaan menulis.


Yuk, jadikan kebiasaan menulis sebagai bentuk kepedulian kita selaku orangtua untuk meningkatkan kompetensi anak Indonesia.

Minggu, 13 Mei 2018

#Modyarhood: Kangen Anak Saat Masih Menyusu ASI

Sebagai ibu rumah tangga tanpa asisten rumah tangga (baca: ibu tanpa pembantu) sejak menikah hingga kini, terkadang momen pasca melahirkan menjadi drama bersambung sekaligus memori indah yang membuat kangen masa-masa anak masih jadi bayi kecil tak berdaya. Ibu dan bayi sama-sama belajar menyusui dan menyusu dengan perlekatan yang baik, habis bayi nyusu pasti masih lebih banyak tidurnya, kalem dan hampir nggak pernah nangis (kebetulan Hasna dari bayi temperamen bawaannya kalem, tapi setiap minta nyusu pasti keluar suara, "ay" atau "ngging", dengan lantang.

Masih ingat detik pertama dengar suara tangisnya yang cetar, ternyata setelah tangisan cetar membahana satu ruang OK, dengan sendirinya si bayi menjadi bayi kalem minim tangisan.

Kangen masa nyusuin anak...
Kangen masa-masa menatap wajah anak saat lagi direct breastfeeding... 

Wajah imutnya yang bikin pandangan dan hati saya adem, tenteram, damai. Lalu hisapan mulutnya yang mungil dan drama puting lecet saking si bayi semangat banget nyusunya sampe puting lecet berdarah. Saya bukan mama perah, tapi sesekali suka perah ASI jika perlu. Hingga kini hal itu justru masih jadi kenangan manis dengan si kecil saat momen menyusui pertama kalinya.

Kenapa saat menyusui paling dikangenin? Simple aja sih, karena anak saya dengan sendirinya tiba-tiba nggak mau nyusu ASI lagi di usia 13 bulan 10 hari pas momen papinya cuti. Sempat kecewa dan sedih nggak bisa nyusuin anak sampai S3 (2 tahun). Di samping kekecewaan karena hanya menyusui sampai S2 ASI saja, ada hikmah dibalik "menyapih mandiri" yang dilakukan si kecil. Saya nggak usah repot menyapih. Sebagai ibu tanpa asisten rumah tangga rasanya kok si anak pengertian banget, mau 'bantu' ibunya supaya nggak terlalu repot melakukan pekerjaan rumah tangga sambil sebentar-sebentar nyamperin dia buat sekedar nyusu. Padahal ibunya sendiri rela banget kok direpotin terus sama si anak. Ku jadi terharu setiap ingat momen si kecil menyapih dirinya sendiri. Masih inget juga manisnya si anak pasca nggak mau nyusu lagi, jadi anak mandiri yang maunya tidur sendiri tanpa ditemani di kamarnya sendiri. Perasaan yang tadinya kecewa berubah jadi perasaan bahagia karena semua terjadi bukan atas paksaan saya, melainkan kebutuhan anak untuk menjadi jauh lebih mandiri dari aebelumnya.

Hikmah selanjutnya pasca "menyapih mandiri" ala si kecil adalah, saya bisa kembali nyanyi di panggung! Yeah... Bahagia sekali bisa kembali memberdayakan diri, meskipun saya bukan ibu penyanyi seperti Mbak Andien yang bisa menggendong bayi sambil nyanyi di pentas. Melainkan saya (akhirnya) bisa mengajak si kecil usia 15 bulan ikut latihan dan menemani saya manggung tanpa drama minta nenen. 😆

Kebayang kan di masa itu (tahun 2016), belum banyak baju menyusui kece kayak sponsornya Modyarhood, Nyonya Nursing Wear. Mana style komunitas musik Tabuhan Nusantara dominan musik tradisi, manggung pake kebaya setelan kain nusantara, nggak mungkin banget deh si saya bisa konsen sama part-by-part lirik lagu pas bagian isi backing vocal-nya kalo tetiba anak yang lagi dititip ke papinya drama nangis kejer karena jadwal nenen tertunda. Daaan yang melegakan pasca menyapih mandiri Hasna akhirnya saya bisa minum KOPI.

Kangen sekali masa menyusui Hasna. Kangen wajahnya yang membuat hati sejuk.
Kangen suaranya yang khas saat minta nyusu.
Kangen saat saya ngobrol sama suami terus Hasna yang lagi menyusu bisa pause hisap nenen dulu demi nyimak obrolan mami-papinya.
Kangen masa-masa nggak minum kopi demi asupan nutrisi masa menyusui.

Hanya cerita recehan ibu rumah tangga, tapi sarat makna buat saya pribadi. Menyusui itu bukan urusan berapa lama waktu menyusui, akan tetapi saya merasakan ikatan batin kami (saya dan anak) semakin kuat karena proses menyusui secara langsung. Menjaga kewarasan di masa kini, saat anak sudah lewat usia batita, dengan mengingat momen yang masa itu menjadi episode drama bersambung dari malam ke malam, hari ke hari. Sekarang justru dirindukan. Semakin merasa anak yang dititipkan Tuhan selalu membawa pembelajaran berharga bagi ibu dan juga ayahnya. Momen menyusui dan menyapih mandiri menjadi penuh makna belajar. Bagi saya dan suami, menjadi orangtua itu perjalanan belajar tanpa henti. Meskipun maminya sesekali kelelahan dan merasa mau modyar. Tapi tetep meskipun modyarhood, anak memandang kita sebagai ibu kece kok. Buktinya anak masih bentar-bentar cari ibunya kaaannn...