![]() |
|
Ungkapan Cha Cha Thaib saat menjadi pembicara dalam
Health Talkshow yang diselenggarakan Halodoc bekerjasama dengan The Urban Mama
Bloggers
|
Setiap ibu tentu pernah mengalami kepanikan saat mengetahui anaknya sakit. Sebab kepanikan juga yang membuat ibu bingung, harus melakukan tindakan apa untuk anaknya? Kepanikan yang berujung khawatir/takut anak kenapa-kenapa ini yang membuat ibu-ibu banyak bertanya di komunitas kesehatan anak, baik itu facebook group atau whatsapp group. Tak jarang juga ibu bertanya pada grup whatsapp teman-teman SMA atau kuliah yang sudah memiliki anak dan dianggap lebih berpengalaman dalam merawat anak, menurut ibu bisa sedikit membantu mengatasi kepanikan yang wajar dialami para ibu baru.
Saat panik, tentu kita merasa
kurang bisa berpikir jernih. Panik seringkali tidak mendatangkan solusi. Yang paling
parah, kepanikan ini berujung pada percaya mitos-mitos yang masih dipercaya
para orangtua modern. Ada yang percaya dengan mitos karena itu saran terbaik
dari ibu kita. Ada pula yang mencari sumber terpercaya berupa artikel-artikel
yang ibu perlukan di mesin pencarian Google melalui website kesehatan resmi
yang dikelola oleh ahli kesehatan dan tim medis.
![]() |
| Cha Cha Thaib (Ibu 1 orang anak, Moms Influencer) sedang berbagi pengalaman meredam panik saat mendapati anak sakit |
Senang sekali The Urban Mama dan
Halodoc mengundang saya untuk hadir dalam acara Halodoc Bloggers Gathering pada
hari Minggu tanggal 11 Februari 2018 di Paradigma Cafe, Jakarta Pusat.
Mengangkat tema “Mitos dan Fakta Seputar Penyakit pada Anak”, saya mendapat
kesempatan untuk mengenal mitos-mitos yang sering didapatkan dari kepercayaan orangtua
zaman dahulu dan masih dipercaya hingga kini. Faktanya dijelaskan oleh dr.
Herlina, Sp.A, beliau adalah dokter spesialis anak yang menjadi salah satu tim
medis Halodoc.
Mitos dan Fakta Penyakit Pada
Anak
Menurut dr. Herlina, Sp.A.,
terdapat 8 jenis mitos dan fakta yang sering menjadi kasus umum kepanikan para
ibu menghadapi anak yang sedang sakit. Berikut saya jelaskan satu per satu beserta cerita pengalaman pribadi saat anak sakit:
1. Kejang
Kejang
|
|
Mitos
|
Fakta
|
Memberi kopi pada anak dipercayai dapat mencegah
kejang
|
Kejang pada anak kurang dari 4 tahun biasanya karena
demam tinggi (kejang demam)
|
Pemberian kopi tidak disarankan pada anak, sebab
metabolisme tubuh belum sempurna. Proses pengeluaran kafein di dalam tubuh lebih
lambat.
|
|
Pengalaman saya
pernah menghadapi anak usia 1 tahun kejang demam pasti membuat saya panik dan
langsung mendatangi IGD rumah sakit terdekat untuk mendapat penanganan yang
tepat dari tim medis. Menurut saya hal itu menjadi satu langkah untuk
menyelamatkan anak. Setelah kejadian itu, saya semakin waspada jika
sewaktu-waktu anak saya mengalami kejang demam kembali. Dokter spesialis anak
sudah memberi resep obat kejang dengan dosis yang tepat. Dari pengalaman
menghadapi kejang demam pertama itulah saya selalu sedia obat kejang di rumah
dan menyediakan obat kejang tambahan dalam tas P3K mini yang selalu dibawa saat
bepergian sebagai pertolongan pertama saat perjalanan membawa anak.
2. Radang
Amandel/Tonsilitis
Radang Amandel/Tonsilitis
|
|
Mitos
|
Fakta
|
Operasi pengangkatan amandel mengganggu daya tahan
tubuh
|
Menurut saran dokter,
radang amandel jika dibiarkan dapat menyebabkan risiko menjadi abses pada
amandel semakin meningkat, sehingga menimbulkan efek samping berupa keluhan
di ginjal (glomerulonefritis), hingga keluhan di jantung (penyakit jantung
rematik)
|
Kapan dilakukan
operasi? Jika diindikasikan batuk-pilek berulang lebih dari 7 kali dalam 1
tahun terakhir dan gangguan tidur sedang-berat
|
|
Radang amandel
pernah saya alami sejak kecil. Beruntung tidak sampai pada tindakan operasi
amandel. Dokter selalu memberi saya obat khusus untuk mengurangi radang
amandel. Biasanya saya merasakan demam dan sulit menelan. Setiap ke dokter dan
diminta membuka mulut, dokter selalu berkata, “Amandelnya radang”. Bersyukur
setelah mengalami hamil dan melahirkan, amandel saya sudah tidak pernah radang
lagi.
3. Mimisan
Mimisan
|
|
Mitos
|
Fakta
|
Karena lelah, diberhentikan dengan cara
menengadahkan kepala ke atas
|
Mimisan banyak faktor
penyebab: trauma, keluhan di hidung, alergi, infeksi, keganasan
(tumor/kanker)
|
Saran Dokter: hidung
ditekan beberapa saat (posisi duduk/tegak)
|
|
Saya waktu masih
anak-anak pernah mengalami mimisan. Kebetulan kondisi hidung saya kering dan
pernah beberapa kali bersin selalu mengeluarkan darah. dr. Herlina, Sp.A,
mengatakan bahwa mimisan tidak selalu disebabkan oleh kelelahan atau penyakit
serius. Bisa juga akibat bagian dalam hidung mengalami kekeringan atau tidak
sadar sudah mengorek hidung dengan kuku yang panjang dan kotor. Jadi sebelum
curiga mimisan yang dialami merupakan tanda penyakit serius, sebaiknya memang
mengetahui penyebab sebelum mimisan terjadi.
4. Terlambat
Jalan
Terlambat Jalan
|
|
Mitos
|
Fakta
|
Karena lebih dulu bicara
|
Keduanya tidak berhubungan
|
Terlambat jalan bisa
disebabkan oleh kemampuan motorik dan keseimbangannya kurang baik
|
|
Anak saya
mengalami terlambat jalan. Saya pernah merasa ada yang tidak beres dengan
perkembangan motorik kasar pada anak. Berkonsultasi dengan dokter
spesialis anak yang rutin kami datangi dan beliau menyatakan anak belum bisa
berjalan hingga 18 bulan itu masih normal. Setidaknya perkembangan motorik
kasar yang lain seperti merangkak, merambat, berjalan sendiri sambil
berpegangan tangan dengan orangtua, dan itu semua masih dinikmati oleh anak, tidak
perlu khawatir. Akhirnya anak saya berani berjalan sendiri tanpa berpegangan
saat usia 17 bulan. Sekarang usianya sudah 3 tahun dan sangat senang lari-lari.
5. Demam
Demam
|
|
Mitos
|
Fakta
|
Kompres air dingin
|
Kompres air dingin
dapat meningkatkan suhu tubuh sehingga menyebabkan anak kembali demam
|
Demam paling
sering dialami anak saat usia 1 tahun hingga 2 tahun. Daya tahan tubuh anak
masih berkembang dan masih tahap pemberian vaksinasi sesuai Tabel Vaksinasi
yang disarankan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Bersyukur masa-masa demam
pasca vaksin 2 tahun pertama anak sudah dilalui dengan lancar tanpa panik-panik
lagi. Belajar dari menangani demam ringan, demam tinggi, hingga demam kejang yang
pernah dialami anak membuat saya semakin percaya diri merawat anak sakit di
rumah.
6. Cacar
Air
Cacar Air
|
|
Mitos
|
Fakta
|
Tidak boleh mandi
|
Cacar air biasanya disebabkan oleh virus
|
Mandi tetap disarankan agar higienitas tubuh tetap
terjaga
|
|
Terapi sesuai gejala yang ada dengan penambahan
vitamin dan istirahat di rumah
|
|
Beruntungnya anak
saya sudah diberi Vaksin Varicella oleh dokter spesialis anak sebagai upaya pencegahan penyakit cacar air saat
usia anak 20 bulan. Waktu masih anak-anak saya pernah mengalami cacar air,
rasanya sangat tidak nyaman dan gatal sekali. Cacar air ini memang sembuh sendiri jika
diberi tambahan vitamin untuk menambah imunitas tubuh. Cacar air membuat saya
bolos sekolah karena harus izin sakit selain khawatir menular ke teman-teman
sekolah. Bentuk ikhtiar kami pada anak dengan memberinya vaksin varicella dengan harapan saat sekolahnya nanti tidak sering izin sakit seperti pengalaman saya dahulu.
7. Tumbuh
Gigi
Tumbuh Gigi
|
|
Mitos
|
Fakta
|
Demam
|
Suhu tubuh anak akan meningkat namun jarang di atas 38
derajat celcius
|
Hati-hati! Adanya
infeksi yang lain
|
|
Fase pertumbuhan
yang satu ini membuat kita para ibu harap-harap cemas. Tumbuh gigi ini bisa
jadi menyenangkan dan kurang menyenangkan. Penyebab tumbuh gigi ini menjadi
kurang menyenangkan adalah anak malas makan. Demam hanya bawaan kondisi tubuh
anak saja. Kalau anak saya sedang sehat, fase tumbuh gigi justru tidak
menyebabkan demam dan tidak rewel sama sekali.
8. Gondongan
Gondongan
|
|
Mitos
|
Fakta
|
Diobati dengan blau
|
Gondongan disebabkan oleh virus
|
Diobati berdasarkan gejala yang ada
|
|
Istirahat di rumah
|
|
Saat usia sekolah dasar,
saya pernah izin sakit (lagi) gara-gara gondongan. Sakit dan pegal karena bengkak
gondongan di sisi wajah area bawah rahang tepatnya di bawah telinga saya rasakan bersamaan. Dulu saya pernah disarankan
menggunakan kompres air hangat di bagian yang bengkak gondongan. Saya juga
diajak ibu saya ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat. Gondongan
sembuh, saya bisa kembali sekolah.
Dari berbagi cerita ini, bersyukur sekali ternyata saya lebih percaya fakta ahli kesehatan dibandingkan mitos-mitos yang beredar di masyarakat.
Dari berbagi cerita ini, bersyukur sekali ternyata saya lebih percaya fakta ahli kesehatan dibandingkan mitos-mitos yang beredar di masyarakat.
Teknologi dari Aplikasi Halodoc Dapat Mengatasi Keluhan Pada Kesehatan Anak
Halodoc merupakan aplikasi kesehatan yang telah berada di tengah masyarakat Indonesia sejak tahun 2016. Menurut Felicia Kawilarang selaku VP Marketing Communication Halodoc, "Aplikasi Halodoc dihadirkan untuk memberi edukasi kepada para ibu mengenai penanganan medis yang tepat untuk sejumlah penyakit umum pada anak. Lewat situs Halodoc, para ibu bisa mendapat berbagai informasi kesehatan berupa artikel yang terpercaya. Selain itu, para ibu dapat dengan mudah mengunduh aplikasi Halodoc di smartphone masing-masing, dan memanfaatkan fitur-fitur Halodoc yang ada."
dr. Herlina, Sp.A., menjelaskan, "Peran dokter atau ahli medis dibutuhkan dalam memberikan kenyamanan kepada para ibu baik saat penanganan maupun konsultasi. Berkonsultasi dengan ahli medis merupakan tindakan pertama yang tepat, sehingga ibu tahu apa yang perlu dilakukan sebelum terlambat karena penanganan yang salah. Dengan saran dari ahli medis serta tindakan yang benar saat menangani anak ketika sakit, anak dapat pulih dalam kondisi yang cepat."
Mitos dan fakta penyakit pada anak sudah saya jelaskan beserta cerita pengalaman saat menangani anak sakit di rumah. Kebetulan sekali aplikasi Halodoc sudah ada dalam smartphone Android yang sering saya gunakan. Saya mengetahui aplikasi Halodoc bermula dari aplikasi Go-Jek yang secara rutin berguna dan sangat membantu sekali karena Halodoc bermitra dengan aplikasi Go-Jek khusus layanan Apotik Antar 24 jam.
3 Fitur Utama Aplikasi Halodoc
3 Fitur Utama Aplikasi Halodoc
![]() |
| 3 fitur utama aplikasi Halodoc |
Apotik Antar
Fitur layanan
apotik antar 24 jam yang bebas biaya pengantaran. Para ibu dapat memesan obat
langsung melalui fitur ini. Khusus pengguna Aplikasi Halodoc diberikan diskon sampai 50% untuk
membeli obat di Layanan Apotik Antar 24 jam dari Halodoc Hemat dan Watsons.
Hubungi Dokter
![]() |
| Fitur Hubungi Dokter dalam aplikasi Halodoc memudahkan pencarian dokter spesialis yang dituju |
Kelebihan Halodoc ini salah satunya jika tiba-tiba anak sakit dan tidak memungkinkan pergi ke dokter segera bisa berkonsultasi langsung dengan dokter anak melalui video call. Canggih kan? Cara ini sebagai bentuk pertolongan pertama jika orangtua merasa bingung harus melakukan tindakan apa saja sebelum pergi ke dokter secara tatap muka. Ini bisa mencegah salah diagnosa yang fatal akibatnya jika dilakukan tanpa pengawasan dokter. Aplikasi Halodoc memiliki tim medis mulai dari dokter umum, spesialis anak, internis (spesialis penyakit dalam), hingga spesialis mata, yang praktik online 24 jam. Kelebihan lainnya, pengguna aplikasi Halodoc mendapat promosi berupa gratis konsultasi dengan dokter ahli.
Lab Service
![]() |
| Fitur Lab Service dalam aplikasi Halodoc memberikan beragam pilihan paket pemeriksaan lab yang bekerjasama dengan Prodia |
Lab Service dari aplikasi Halodoc memberi layanan pengecekan
kesehatan yang bekerjasama dengan Prodia. Fitur ini memungkinkan phlebotomist (petugas lab) untuk datang ke rumah atau kantor, dan melakukan pengecekan
kesehatan seperti cek darah, ataupun urine. Saat ini fitur Labs dapat
dimanfaatkan oleh pengguna Halodoc di sekitar Jakarta Pusat dan Selatan
Saya akan berbagi pengalaman menggunakan aplikasi Halodoc:
Cara unduh aplikasi Halodoc di Google Store mudah sekali, klik bagian bertulisan "Instal". Setelah aplikasi Halodoc terpasang, bisa langsung klik "Buka". Hal pertama yang dilakukan setelah mengunduh adalah verifikasi nomor handphone aktif. Setelah itu, aplikasi Halodoc siap digunakan.
Artikel Kesehatan Lengkap Sesuai Kategori
![]() |
| Fitur Artikel dalam aplikasi Halodoc yang memudahkan untuk mencari informasi kesehatan terpercaya |
Tidak perlu bingung lagi mencari artikel kesehatan anak yang terpercaya. Dalam aplikasi Halodoc sudah menyediakan fitur Artikel. Kategori artikel yang lengkap sesuai kebutuhan untuk menjaga kesehatan, dan bagi ibu baru, "Bye-bye panik".
Dapat Membuka Website Resmi Halodoc di www.halodoc.com
![]() |
| www.halodoc.com yang fiturnya serupa dengan aplikasi Halodoc. Website Halodoc dapat dimanfaatkan pula di Browser PC |
Selain fitur-fitur bermanfaat dalam aplikasi Halodoc. Teman-teman semua dapat mendapatkan informasi menarik seputar kesehatan dan aneka tips Gaya Hidup Sehat di website www.halodoc.com, Facebook "Halodoc", Twitter @HalodocID, dan Instagram @halodoc.
Lengkap sekali, dan bagi saya yang sehari-harinya turut serta menjaga kesehatan anak dan keluarga, Halodoc membantu saya dalam memperoleh informasi kesehatan terpercaya. Saya yakin, ibu-ibu lainnya tidak akan mudah percaya mitos, sebab Halodoc mempermudah akses edukasi kesehatan bagi semua masyarakat di Indonesia.
![]() |
| Terima kasih Halodoc dan The Urban Mama |
Terima kasih kepada Halodoc dan The Urban Mama yang telah mengundang saya di acara Halodoc Bloggers Gathering. Semoga catatan dan berbagi cerita saya bermanfaat untuk teman-teman pembaca semua.












yeaay seru dan bermanfaat banget ya mbak Lita. seneng bisa belajar bareng dan berbagi pengalaman sama buibu cerdas sekalian kumpul2 hehee
BalasHapusBetul Mbak Dewi. Topik pembahasannya menarik dan sangat bermanfaat. Bisa dipraktikkan kembali nanti jika sewaktu-waktu diberi amanah anak kedua. Jadi ibu 'anti-panik' itu perlu usaha belajar. Bersyukur sekali dapat kesempatan belajar kesehatan anak ya Mbak. :)
BalasHapusPembahasannya Yang diperluin para urban mama ya mba
BalasHapus